18 Juli 2020

PERSALINAN PREMATUR (PERSALINAN KURANG BULAN)

Persalinan premature adalah suatu kelahiran bayi dimana terjadinya pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu. Menurut para ahli kedokteran kasus ini merupakan kejadian yang lumayan banyak. Di USA sendiri mencapai 10% kasus, sedangkan di Indonesia kemungkinan sekitar 20% kasus. Pada ibu hamil yang sudah pernah melahirkan bayi premature maka ada kemungkinan nantinya bakalan melahirkan premature lagi. Yaaa kira-kira 30-40 % kemungkinannya bakalan lahir premature lagi pada kehamilan berikutnya. Tapi jangan takut dan galau karena dunia kedokteran anak-anak semakin maju. Di Jepang saja, berkat adanya doraemon, sekarang mampu merawat bayi yang lahir pada usia kehamilan 24 minggu terutama akibat ibu-ibu hamil yang terkena darah tinggi. Tapi Indonesia belum mampu gaes. Sebab teknologinya belum secanggih itu dan pula biayanya luarrrr biasa mahal, kemungkinan gak bakalan dicover juga kalo pake BPJS ha ha ha ha karena super mahal. 

PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE

Sebetulnya sulit menentukan penyebab persalinan premature, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan atau beresiko menimbulkan persalinan premature, yaitu antara lain:
1. Status social ekonomi rendah. Pada wanita hamil dengan kondisi asupan gizi yang kurang baik maka sangat rentan terjadi persalinan kurang bulan bahkan tak jarang yang mengalami keguguran pada saat hamil muda. Kita juga mengetahui bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang beruntung sehingga kurang mendapatkan pendidikan ketika masih di usia sekolah. Ya katakanlah karena ekonominya lemah sehingga tak bisa sekolah atau tak bisa meningkatkan pendidikannya ke taraf yang lebih baik.
2. Pengaruh umur pada saat hamil. Pada wanita hamil dengan usia sangat muda yaitu kurang dari 18 tahun atau usia yang lebih tua yaitu lebih dari 35 tahun ketika hamil maka resiko terjadinya kelahiran premature pada kehamilannya juga meningkat. 
3. Riwayat pernah melahirkan premature pada kehamilan sebelumnya.
4. Suami atau isteri merokok.
5. Penyalahgunaan obat-obatan NARKOBA.
6. Infeksi pada kehamilan. Saya lumayan sering melihat ibu-ibu hamil yang mengalami keguguran atau pecah ketuban sebelum hamil tua atau persalinan kurang bulan hanya gara-gara suka nahan-nahan pipis dan akibatnya terkena infeksi saluran kencing.
7. Penyakit sistemik ibu hamil. Penyakit ini adalah penyakit yang lumayan berat diantaranya adalah darah tinggi, asthma (mengi/ bengek), paru-paru, jantung, ginjal, liver, dll. Bahkan bisa juga disebabkan oleh kondisi anemia yaitu kurang kadar darah Hb. Sebaiknya sedapat mungkin ibu hamil menjaga kadar Hb darahnya di sekitar 10g% dengan cara semangat makan makanan bergizi, minum vitamin hamil, hidup bahagia (baca: nonton Lee Min Ho alias drama korea), olah raga ringan, dll. Perlu diingat bahwa yang bisa mempersiapkan dan menjalani kehamilan/ persalinan dengan baik hanyalah sang ibu hamil sendiri, bukan dokter kandungan. Dokter kandungan hanya bisa nyuruh, advis, dan saran. Yang berjuang hanyalah ibu hamil dan keluarganya. Jadi hasil kehamilan dan persalinan yang baik sepenuhnya tergantung dari upaya ibu hamil menjaga kehamilannya dan mempersiapkan persalinannya.
8. Perdarahan antepartum. Hal ini biasanya disebabkan oleh factor adanya placenta previa sehingga terpaksa ibu hamil harus lahiran sebelum cukup bulan demi menyelamatkan nyawa ibu hamil (terutama) dan bila memungkinkan juga menyelamatkan janinnya.
9. Operasi pembedahan semasa kehamilan. Terutama pada operasi daerah dalam perut memang dapat menyebabkan timbulnya kontraksi Rahim sehingga dapat timbul keguguran, persalinan premature atau pecah ketuban. 
10. Hamil tetapi ada KB IUD atau KB spiral dalam Rahim. Untuk ini nanti kita bikin topic tersendiri ya. Kalo ada waktu ntar kita bikin postingan. Prok prok prok ada kelincinya. Ha ha ha ha.
11. Ada juga yang mengalami kelemahan mulut Rahim. Ini memang hampir pasti bakalan lahir premature terutama pada kehamilan 5 bulan ke atas. Harus segera konsultasi dan cerita ke dokter kandungan sejak awal kehamilan (test pack positif). 

BAGAIMANA TANDA-TANDA YANG HARUS DIWASPADAI ?

Bila selama hamil terdapat tanda-tanda berikut maka sebaiknya ibu hamil segera control ke dokter kandungan:
1. Ada perdarahan yang keluar.
2. Ada mules-mules, bisa sedikit-sedikit atau bisa juga kuat.
3. Keluar cairan ketuban. Kadang-kadang tidak byor byor byor keluarnya, sering juga rembes.
4. Bila ada keputihan, terutama gatal dan bau.
5. Bila ada beser, bolak balik pipis. 
Nanti saat ke dokter kandungan atau ke bidan juga boleh maka biasanya bidan akan periksa apakah ada pembukaan leher Rahim atau belum, ada penipisan atau belum, ada perubahan arah mulut Rahim atau belum, dll. 

CARA MENCEGAHNYA ?

Sebetulnya cara mencegahnya tak sulit. Hanya butuh semangat dan kemauan dari para ibu hamil. Diantaranya sebagai berikut:
1. Istirahat, jangan mau jadi inem di rumah. 
2. Rajin senam hamil atau paling tidak olah raga jalan kaki pagi hari selama 30 menit 2-3x seminggu.
3. Jangan stress.
4. Jangan nahan-nahan pipis.
5. Jaga kebersihan organ kelamin.
6. Jangan suka pake pewangi atau pembersih vagina.
7. Bila kehamilan sudah pernah berdarah dan telah diadviskan oleh dokter kandungan supaya gak hubungan sex maka ya jangan hubungan sex. Tapi para suami juga gak boleh jadi alasan untuk tergoda pelakor. Ha ha ha. Pelakor memang bikin cemas dan stress para ibu-ibu masa kini. 
8. Bila ada keluhan selama hamil maka segera periksa walopun belum waktunya control kehamilan.

12 Juli 2020

KEHAMILAN EKTOPIK (BAGIAN 2 TAMAT)


KENAPA SIH KOK BISA TERJADI KEHAMILAN EKTOPIK ? 

Banyak teorinya tetapi ada satu hal yang perlu ditekankan disini yaitu nasib dan takdir. Looo kok bisa ? ya iyalah karena siapa yang bisa menyangka bahwa hasil pembuahan sperma dan sel telur malah nongkrong disitu ? artinya manusia gak bisa milih. Secara teori kedokteran sebetulnya tidak jelas kenapa bisa terjadi hamil ektopik, tetapi ada beberapa hal yang dapat menyebabkan peningkatan terjadinya kehamilan ektopik yaitu:
  1. Infeksi kelamin yang menyebabkan kerusakan daerah organ genetalia interna wanita terutama saluran tuba.
  2. Pemakaian kontrasepsi KB spiral/ IUD
  3. Pernah operasi daerah saluran telur/ tuba.
  4. Pernah operasi KB steril, tetapi ini sangat sangat sangat jarang. Tetapi bisa terjadi kalo sterilannya nyambung lagi. Jadi ketika KB steril itu, saluran tuba itu di jepit lalu diikat dan dipotong. Ada teknik yg dijepit/ diikat dengan silicon yaitu ketika operasinya menggunakan laparoskopi. Jadi ada banyak macam cara untuk KB steril. Ujungnya sama aja yaitu akan terjadi putusnya saluran tuba, baik secara alamiah akibat jepitan/ ikatan maupun akibat dipotong. Nah, kalo ternyata setelah bberapa bulan atau tahun nyambung lagi atas kuasa Tuhan YME maka si wanita bisa hamil dengan resiko bisa hamil dilluar kandungan, tetapi bisa juga terjadi hamilnya normal-normal saja di dalam Rahim.
  5. Perlekatan daerah tuba akibat penyakit di dalam perut misalnya usus buntu pecah, endometriosis, dll.
  6. Perlekatan daerah sekitar tuba akibat operasi wilayah dalam perut.
  7. Trauma organ genetalia interna wanita akibat perutnya suka dipijat-pijat dengan dalih peranakan diperbaiki atau dinaikkan.
  8. Pernah hamil diluar kandungan/ hamil ektopik.
  9. Keguguran yang menimbulkan infeksi Rahim.
  10. Tumor kandungan misalnya kista endometriosis, adenomyosis, myoma uteri, dll.

BAGAIMANA CARA MENGETAHUI ADANYA KEHAMILAN EKTOPIK ?

Di era modern saat ini, dokter kandungan akan lebih mudah mencurigai adanya kehamilan ektopik diantaranya adalah dengan melakukan pemeriksaan USG. Tetapi perlu diingat bahwa pemeriksaan saluran tuba adalah hal yang super sulit bila dilakukan dengan alat USG sehingga dokter kandungan akan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya sebelum menyimpulkan suatu kecurigaan adanya kehamilan ektopik. Mesti menggabungkan antara keluhan pasien dan hasil USG. Bila di dalam Rahim tidak ditemukan buah kehamilan maka dokter kandungan akan menduga jangan-jangan memang sedang terjadi proses kehamilan di luar kandungan. Sehingga pasien mesti diberikan informasi apa-apa yang harus diwaspadai dan tanda-tanda yang perlu diketahui terkait kehamilan di luar kandungan. Pasien akan disuruh control lebih cepat untuk mengevaluasi kondisi kehamilannya, apakah berkembang di luar Rahim ataukah di dalam Rahim. 

Bila pasien mampu secara ekonomi maka dokter kandungan akan menawarkan pemeriksaan hormonal beta HCG bila di pandang perlu terutama pada kasus kehamilan ektopik yang sulit dideteksi. Karena banyak sekali kasus kehamilan ektopik yang memang sulit ditegakkan diagnosisnya. Kadang2 pemeriksaan hormonal menunjukkan bukan kehamilan ektopik, sedang USG menunjukkan gambaran kemungkinan ada kehamilan ektopik. Maka perlu waktu dan perlu evaluasi lanjutan terhadap kasus tersebut. Bahwa pasien akan diminta utk test hormone beta HCG lagi dalm 48 jam ke depan. 
Pemeriksaan atau tindakan kedokteran yang memastikan adanya kehamilan ektopik adalah dengan jalan operasi. Bisa operasi laparotomy atau laparoskopi. 

BAGAIMANA CARA PENATALAKSAAN BILA TERJADI KEHAMILAN EKTOPIK ?

Kebanyakan kehamilan ektopik itu terjadi dalam kondisi pasien sudah merasakan rasa sakit hebat, adanya perdarahan dalam perut, bahkan syok akibat perdarahan. Seringkali kehamilan ekopik bahkan 90% membutuhkan tatalaksana operasi darurat untuk mengatasi perdarahan dalam perut. Pada kasus yang jinak maka mungkin saja dilakukan tanpa operasi tetapi ini sangat jarang. Kriteria kehamilan ektopik boleh tidak dioperasi antara lain harus ada 4 syarat sebagai berikut:
  1. Kadar beta HCG menurun, ini artinya pasien harus mau dicek beta HCG serial. Mungkin dalam 1 minggu bisa 1-2x cek kadar beta HCG sampai di dapatkan kadar yang benar2 menurun. Siapin duit ya karena ini super mahal.
  2. Kehamilan ektopik ada di saluran tuba.
  3. Tidak ada gambaran cairan bebas di dalam perut. Cairan bebas di sini adalah perdarahan dalam perut. Dan pasien tidak boleh ada keluhan nyeri sama sekali.
  4. Ukuran kehamilan ektopik tidak melebihi 3 cm dan tidak ada gambaran detak jantung janin.
Tetapi menurut pengalaman saya, nyaris tak ada yang tak operasi karena memang resikonya terlalu besar bila datang sudah perdarahan dalam perut tetapi keluarga menolak operasi. Kehamilan ektopik itu ancamannya nyawa. 

Sekian. Nantikan posting-posting yang lain.

05 Juli 2020

KEHAMILAN EKTOPIK (HAMIL DI LUAR KANDUNGAN BAGIAN 1)

Sel telur wanita yang telah dibuahi oleh sel sperma pria secara alamiah akan berimplantasi atau menempel di dinding endometrium yaitu dinding Rahim bagian dalam. Kalo menempelnya tidak pada dinding Rahim bagian dalam maka kehamilan itu disebut dengan istilah hamil ektopik atau hamil di luar kandungan. Tapi ada juga yang nempel di bagian dalam Rahim tetapi malah digolongkan sebagai kehamilan ektopik yaitu apabila nempelnya tidak pada tempat yang seharusnya misalnya pada cornu Rahim (tanduk pojokan Rahim) dan cervix (leher Rahim).

Kebanyakan hamil di luar kandungan itu berlokasi di saluran tuba atau saluran telur. Hamil di luar kandungan ini merupakan jenis kehamilan yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan perdarahan hebat dalam perut wanita hamil sehingga tak jarang menyebabkan kematian pada wanita hamil akibat kehabisan darah. Bahkan semisal hamil luar kandungan ini berlanjut hidup didalam perut ibu hamil (nempel di usus, nempel di ovarium, dll) maka akan menjadi hamil abdominal yaitu hamil luar kandungan yang pecah dari saluran tuba tetapi tidak mati melainkan terus hidup di dalam perut ibu walopun tidak di dalam Rahim. Ngeri gak ? bangetttt.

Saluran tuba wanita itu ada beberapa bagian yaitu mulai dari ujung sebagai berikut:

  • Fimbriae. Berfungsi menangkap sel telur yang lepas dari ovarium saat proses ovulasi berlangsung.
  • Ampulla. Ini merupakan bagian saluran tuba yang paling besar dan paling luas. Di sinilah kebanyakan hamil luar kandungan itu terjadi. Dan kalo pecah maka perdarahannya luar biasa banyak. Pengalaman saya sebagai dokter kandungan pernah mendapatkan perdarahan hamil di luar kandungan dengan perdarahan sekitar 3500-4000cc dengan kondisi kadar Hb ibu 2g% saja. Padahal jumlah darah manusia normal itu sekitar 4500-5000cc. artinya darahnya sudah nyaris kering. Alhamdulillah jantungnya si ibu hamil gak sampai stop bekerja dan gak sampai stroke otaknya. Semua sudah diluar nalar. Keselamatan ibu itu hanya murni pertolongan Allah SWT saja.
  • Isthmus. Merupakan bagian tersempit dari saluran tuba.
  • Interstitial. Ini merupakan daerah perbatasan antara saluran tuba dan ruang endometrium atau dalemannya Rahim. Ini kalo sampai pecah maka perdarahannya jauh lebih dahsyat daripada ampulla pecah. Saya pernah 1x mendapatkan kasus ini ketika saya sedang pendidikan dokter spesialis kandungan di Surabaya dan luar biasa mengerikannya. Alhamdulillah pasien tersebut hidup tetapi sempat di rawat di ICU 4 hari. Semua berkat karunia Allah SWT pada sang ibu hamil dan semua team dokter yang menanganinya. Allah SWT memberikan kemudahan dan kecepatan pada team dokter untuk bertindak tegas tanpa tedeng aling-aling. Ini kasus hamil diluar kandungan yang paling mengerikan dalam hidup saya dan saya mungkin gak sanggup kalo harus menghadapinya lagi. Mungkin pada kasus ini seandainya sang ibu hamil meninggal dunia pun masih dapat dikatakan sangat sangat wajar karena siapa yang sanggup menangani perdarahan sehebat itu dan mengalami perdarahan sehebat itu.

APA SIH TANDA-TANDA WANITA MENGALAMI HAMIL DI LUAR KANDUNGAN ?

Pada kondisi dimana wanita memiliki kepekaan yang rendah terhadap rasa nyeri maka seringkali hamil diluar kandungan itu tidak terasa sakit atau kalopun sakit ya cuman dikit saja. Berikut tanda-tanda dan gejala hamil di luar kandungan yang umum dirasakan oleh wanita hamil sebagai berikut:

  • 1.  Nyeri perut hebat.
  • 2.  Perdarahan atau flek-flek pervaginam. Keluar darah seperti haid atau hanya bercak-bercak saja pada saat hamil muda. Itulah sebabnya bila sedang hamil dan merasakan adanya keluhan maka harus segera ke dokter spesialis kandungan. Sekedar cerita ya… kapan hari ada pasien yang datang dan bilang bahwa dia punya kista dan kistanya dinyatakan sudah hilang oleh si pelaku USG. Lalu control ke tempat saya dan saya bilang bahwa kistanya berukuran 7 cm. Nah sekarang sudah jelas kenapa USGnya disarankan sebaiknya ke dokter kandungan.
  • 3.  Ada gejala-gejala kehamilan normal. Pada wanita hamil di luar kandungan maka gejala-gejala kehamilan normal pun juga akan dialami oleh wanita hamil tersebut misalnya mual, muntah, pusing, dll. Sehingga kalo wanita hamil tak memeriksakan kehamilannya dengan segera pada saat test hamil positif maka akan rugi sendiri. Karena USG pada kehamilan muda sangat penting untuk menentukan usia kehamilan dan untuk mengetahui ada tidaknya bahaya pada kehamilan muda. Ntar baca ya postingan saya tentang USG. Searching dah di website saya cucuk-spog.com atau di blog saya cucuk-spog.blogspot.com
  • 4.  Pingsan dadakan. Nah ini salah satu tanda bahaya dan sering muncul akibat rasa nyeri perut yang luar biasa atau karena kehabisan darah. Pada perabaan nadi sering lemah dan cepat bahkan kalo kondisi sudah parah banget maka nadi sudah sulit dirasakan denyutannya.

Bersambung ke bagian 2.

01 Juli 2020

EARLY PREGNANCY LOSS (KEGUGURAN BAGIAN 4 - THE END)

Kadang kala wanita hamil itu mengalami keguguran berulang kali. Ada yang 2x da nada yang 3x bahkan ada yang sampai 5-6x. Salah satu pasien saya ada yang sudah mengalami keguguran 6x dan Alhamdulillah saat ini sudah melahirkan bayi yang sehat. Menurut definisi buku kedokteran yang menjadi kitab suci para dokter kandungan di dunia, yang disebut keguguran berulang itu adalah bila terjadi keguguran 3x atau lebih. Jumlah wanita yang mengalami keguguran berulang tidak banyak, yaitu hanya sekitar 1-2% saja dari jumlah total wanita yang hamil di seluruh dunia. Tetapi, mesti ada yang harus diselidiki kenapa kok ada wanita hamil yang mengalami keguguran sering begitu. Terdapat 3 golongan penyebab besar keguguran berulang kali pada wanita hamil yaitu:

1. Kelainan kromosom pada buah kehamilan.
2. Kelainan endokrin/ hormone pada wanita hamil.
3. Perubahan atau masalah pada sistem imunologi atau sistem pertahanan tubuh wanita hamil.

Dokter kandungan di Indonesia selalu mengambil langkah jauh lebih awal untuk antisipasi masalah penyebab keguguran yaitu pada wanita hamil yang mengalami keguguran 2x atau lebih sudah ditawarkan untuk mengikuti prosedur penyelidikan dalam rangka mencari penyebab keguguran berulangnya. Ini dilakukan karena di Indonesia sistem kewaspadaan pada masalah kehamilan sangat tinggi. Moralitas dan empati dokter kandungan di Indonesia menurut saya jauh lebih baik daripada di luar negeri. Bekerja dalam kondisi yang serba terbatas dan serba dibayar sangat murah oleh sistem kesehatan yang bobrok tidak membuat hati nuraninya tergadaikan. Coba di luar negeri, udah bolak balik demo saja karena gajinya minim dan tak layak. Ehhh kok jadi curhat ha ha ha ha ha.

Wanita yang mengalami keguguran 3x atau lebih memiliki resiko tambahan bila berhasil hamil besar pada kehamilannya yaitu:

1. Resiko lahir premature
2. Resiko kecacatan janin
3. Resiko timbulnya masalah pada placenta misalnya placenta previa, placenta akreta, dll
4. Kelainan letak janin dalam Rahim misalnya letak sungsang dan letak lintang.

Ada juga wanita yang mengalami keguguran akibat antiphospholipid syndrome atau juga bisa karena incompetent serviks. Apa sih antiphospholipid syndrome itu ? apa sih incompetent serviks itu ? wowww… tunggu deh. Ntar kita cari luang waktu untuk posting akan hal itu. Makanya ikuti selalu postingan edukasi dari dokter cucuk kece badai. Jangan ikuti postingan politiknya karena mesti nyebelin, ikuti postingan edukasinya saja biar pinterrr. Ingat, kalo otak jadi pinter maka bisa membedakan mana salah dan mana benar asalkan diikuti dengan pengolahan hati/ qolbu yang baik pula. Hilangkan iri, dengki, jahat, kejam, dan culas dari dalam diri kita.

Secara umum banyak hal yang dapat menyebabkan kejadian keguguran pada wanita diantaranya sebagai berikut:

Aneuploidy (kelainan kromosom). Terdapat kelainan dalam perkembangan zigot, embryo, janin, dan bahkan mungkin placenta. Pada janin trisomy 13. 16, 18, 21, dan 22 merupakan penyebab utama terjadinya keguguran pada kehamilan muda. Jadi keguguran yang disebabkan oleh aneuploidy itu bisa disebabkan oleh monosomi X (45,X), autosomal trisomy, triploidy (menyebabkan hidropic placenta), dan tetraploidy. 75% keguguran karena aneuploidy terjadi pada umur kehamilan kurang dari 8 minggu, sedang yang euploidy pada umur kehamilan sekitar 8-13 minggu. Keguguran euploidy seringkali terjadi pada wanita hamil usia 35 tahun ke atas.

Infeksi. Infeksi akut yang sering menjadi penyebab keguguran antara lain disebabkan oleh sifilis, streptococcus tipe b yang membuat kolonisasi di vagina, mycoplasma hominis, dan ureaplasma urealyticum. Sedangkan infeksi kronis yang disebabkan oleh toxoplasma gondii, listeria monocytogens, chlamydia trachomatis ternyata belum memiliki bukti kuat dapat menyebabkan keguguran spontan pada kehamilan muda walopun ada jurnal kedokteran yang mengatakan bahwa pada kehamilan muda yang terinfeksi toxoplasma maka dapat bersifat lethal artinya janin mesti mati atau keguguran, tapi ini sifatnya infeksi toxoplasma yang baru terjadi, bukan yang kronis.

Kelainan endokrin. Banyak hal gangguan endokrin yang dapat menyebabkan terjadinya keguguran antara lain gangguan tiroid, gangguan diabetes, dan gangguan hormone kehamilan misalnya insufisiensi sekresi progesterone oleh corpus luteum.

Gangguan nutrisi atau gizi buruk. Makanya kan sudah bolak balik dibilangin bahwa wanita hamil mesti makan makanan bergizi.

Penggunaan obat-obatan tertentu. Asap rokok ternyata meningkatkan angka keguguran pada tipe yang euploidy artinya janin yang sehat dapat mengalami keguguran bila bundanya atau ayahnya merokok. Alcohol pun juga demikian. Minum kopi lebih dari 4 gelas/ hari juga dapat meningkatka resiko terjadinya keguguran.

Factor lingkungan. Hal ini sering dikaitkan dengan adanya radiasi atau pencemaran udara lingkungan.

Kelainan immunologi. Pada kelainan immunologi maka terdapat 2 penyebab keguguran yaitu autoimmune dan alloimmune. Auto imun artinya imunitas dirinya sendiri yang menyebabkan terjadinya keguguran misalnya pada kasus antiphopholipid syndrome. Pada antiphospholipid terjadi thrombosis (pembekuan darah) dan infark pada placenta sehingga kehamilan tak dapat berkembang dengan baik. Ya gampangnya terjadi stroke pada placenta.  Dokter kandungan akan memeriksa kadar hormone Ig G dan Ig M LAC (lupus anticoagulant) dan ACA (anticardiolipin antibody) pada wanita hamil yang dicurigai memiliki gangguan akibat antiphospholipid syndrome. Dan ini sangat mahal. Sedang pada alloimmunity (immunitas melawan bayinya) yaitu sistem immunologi ibunya menolak kehadiran janin dalam tubuhnya. Banyak terorinya dan gak usah dipikirin karena saya juga mumet kalo mikirin ini. Diduga adanya keterlibatan sitotoksik antibody, NK cell, dll. Mumet toooo ? sama… saya juga mumet. Hal ini masih dapat penelitian dan saat ini sudah dikembangkan berbagai pengobatan menggunakan immunoglobulin dan imunisasi leukosit untuk mengatasi berbagai masalah immunologi yang menyebabkan keguguran. Tapi obatnya memang mahal banget dan gak bisa berhasil banget-banget, banyak juga yang gagal.

Inherited thrombophilia. Artinya darah ibu hamil mengalami kekurangan protein diantaranya protein c dan protein s serta antihrombin III sehingga terjadi peningkatan pembekuan darah di pembuluh darah. Akibatnya kalo hamil ya mirip-mirip dengan antiphospholipid syndrome.

Kelainan Rahim. Misalnya ada masalah pada endometriumnya atau juga bisa karena ada septum atau sekat pada dinding dalam rahimnya.

Incompetent serviks. Leher Rahim ibu hamil gampang terbuka walopun gak ada mules sehingga seringkali lahirnya premature atau bahkan immature.

Akibat operasi dalam perut. Pada wanita hamil yang menjalani operasi dalam perut padahal sedang hamil muda maka dapat beresiko menimbulkan keguguran. Tetapi perlu diingat bahwa bila operasi itu diperlukan untuk menolong ibu hamil maka ya tak apa-apa karena kepentingan keselamatan ibu hamil tetap yang nomor 1. Infeksi dalam perut misalnya akibat usus buntu atau infeksi panggul juga dapat menyebabkan timbulnya keguguran bahkan infeksi tersebut sangat membahayakan nyawa ibu hamil sehingga wajib operasi  bila ada usus buntu walopun resikonya keguguran. Mana ada hidup tanpa resiko. Gak mau resiko ya jangan hamil.

Oke dah… cukup sekian. THE END.

KENAIKAN BERAT BADAN WANITA HAMIL

  Kenaikan berat badan wanita ketika hamil pasti akan berbeda-beda karena tergantung dari: Berat badan sebelum hamil. Ras/ suku bangsa. Stat...